Hari minggu enaknya ngapain ya? Jalan-jalan atau diam di rumah saja? Hari minggu kemarin walaupun badan rasanya masih remuk redam setelah tiga hari berturut-turut (kamis-sabtu) lembur sampe larut malam namun saya tetap antusias untuk jalan-jalan.
Ceritanya sebetulnya sudah dimuat disini tapi tentu saja saya pun ingin mempostingnya di blog pribadi saya donk :D.
Menghabiskan hari libur akhir pekan untuk berwisata tentu saja menyenangkan, baik di dalam kota maupun ke luar kota. Namun untuk berwisata di dalam kota sering kali bingung menentukan tujuan karena pilihan terbatas dengan mengunjungi pusat perbelanjaan atau Mall (bisakah jalan-jalan ke Mall dikategorikan berwisata? :D), kebun binatang, atau museum. Pada hari minggu, 3 Mei 2009 Komunitas Wikimu menawarkan alternatif lain untuk berwisata dalam kota yaitu Wisata Kapal Perang TNI AL di Pelabuhan Tanjung Priok. Ini merupakan kali pertama saya mengikuti jalan-jalan bareng Komunitas Wikimu, itu pun mengetahui acaranya dari salah satu milist yang saya ikuti karena saat itu belum tahu mengenai Komunitas Wikimu.
Acara dimulai pukul 8 pagi dengan daftar ulang dan pembagian goodie bag di Markas Wikimu di Gedung Rifa, kemudian setiap peserta boleh memasuki bis masing-masing. Total pesertanya mencapi ratusan orang yang terbagi dalam 6 bis dan masing-masing bis dibagi lagi menjadi 3 kelompok. Saya mendapat bis nomor 4 dan tergabung di Kelompok 4A. Keberangkatan bis 4 sedikit terlambat dari bis lain karena masih menunggu peserta yang belum datang. Memulai perjalanan hampir pukul 9, lagi-lagi bis 4 mendapat pengalaman berbeda dari bis lain karena nyasar ke terminal bis Tanjung Priok. Tapi ada hikmahnya juga tuh, kami bisa melihat bangunan tua Stasiun Tanjung Priok (tepat di depan terminal) yang kini sudah tidak dipergunakan lagi.
Tiba di Markas Komondo Lintas Laut Militer (Kolinlamil), kami langsung kumpul berkelompok. Cuaca terik siang itu tidak dirasakan oleh sebagian besar peserta saking antusiasnya (baca: narsis :D) untuk berfoto dengan latar belakang KRI (Kapal Perang Republik Indonesia) Tanjung Nusanive. Setelah menunggu giliran, akhirnya setiap kelompok diperbolehkan untuk menaiki kapal. Semua peserta sangat bersemangat, baik tua, muda, anak-anak maupun dewasa.
Kapal pertama yang kami kunjungi adalah KRI Teluk Langsa sedangkan kelompok lainnya mengunjungi KRI lainnya dengan tipe sejenis KRI Teluk Langsa. Begitu menaiki kapal bernomor lambung 501 itu sudah terlihat bahwa kapalnya merupakan kapal tua. Kami sempat berbincang-bincang dengan salah satu personil/prajurit yang bertugas di KRI Teluk Langsa dan menjelaskan bahwa kapal ini merupakan kapal tipe LST (Landing Ship Tank) yaitu kapal untuk mengangkut tank dengan jumlah personil kurang lebih 150 orang. Prajurit itu pun menjelaskan bahwa KRI Teluk Langsa merupakan buatan Amerika tahun 1942. Waaa pantesan, kapalnya memang terlihat sudah sangat tua. Hal ini sebetulnya sangat mengkhawatirkan untuk kondisi pertahanan Negara Indonesia yang dua pertiganya merupakan lautan.
Peserta wisata antri untuk masuk ke KRI Teluk Langsa
Setelah cukup puas berkeliling KRI Teluk Langsa kami kembali ke lapangan untuk kemudian antri memasuki KRI Tanjung Nusanive. Kami berkumpul di Dek 6 dan disambut oleh Kadiv Senjata Kapten Laut Marvill Frits. Sambil duduk-duduk di lounge room Dek 6, dijelaskan juga mengenai data teknis kapal dan pemutaran film TNI AL. KRI Tanjung Nusanive merupakan kapal buatan Jerman tahun 1983 dengan. Menjelang makan siang, Komandan KRI bernomor lambung 973, Letkol Laut Alex Syahril menyambut kami. Oh ya, menurut Pak Komandan, KRI itu dulunya merupakan kapal penumpang milik Pelni dan baru diserahkan ke TNI AL sekitar (kalo gak salah ya, saya lupa) awal 90-an. Di TNI AL, KRI ini merupakan kapal jenis BAP (Bantu Angkut Personel) sehingga jika terjadi kondisi pertempuran maka posisi kapal ini akan berada di tengah dengan kawalan masing-masing dua kapal di bagian kiri, kanan, haluan, dan buritan. KRI ini pun berperan penting pada saat terjadi arus pemulangan TKI dari Malaysia beberapa tahun yang lalu. Kapal TNI AL ternyata mempunyai multifungsi untuk kepentingan seluruh bangsa kita. Perintah penggunaan KRI Tanjung Nusanive berada langsung di bawah Panglima TNI (karena Kolinlamil) berbeda dengan Armabar (Armada Barat) dan Armatim (Armada Timur) yang perintahnya berada di bawah komando KSAL.
Setelah selesai makan siang, sebagian anak-anak mengikuti lomba menggambar, kemudian wisata dilanjutkan dengan mengelilingi kapal yang memiliki panjang 144 meter, lebar 23 meter, tinggi 40 meter, dan 9 Dek. Kami mengitari bagian-bagian kapal, mulai dari buritan ke anjungan, dan dari dek satu ke dek lainnya. Tak ketinggalan, kami pun berkesempatan mengunjungi kamar Presiden, kamar KSAL, dan kamar Wa.KSAL yang memang ada di KRI tersebut. Akhirnya menjelang pukul 14.00 kami kembali berkumpul di lounge room Dek 6 untuk pengumuman pemenang lomba menggambar anak-anak dan dilanjutkan dengan pemberian cendera mata dari Wikimu untuk KRI Tanjung Nusanive.
Peserta wisata antusias mendengarkan penjelasan dari Personel TNI di anjungan KRI Tanjung Nusanive
Pemandangan dari anjungan KRI Tanjung Nusanive
Mencoba senjata yang ada ... haduuuh ternyata berat lho
Pemandangan dari anjungan KRI Tanjung Nusanive
Mencoba senjata yang ada ... haduuuh ternyata berat lho
Hari itu saya mendapatkan pengalaman baru, mengunjungi tempat baru, bergabung di komunitas yang juga baru sehingga bisa mendapatkan teman-teman baru. Terima kasih buat Wikimu karena telah mengadakan acara ini terutama pada Kelompok 4A. Juga pada pihak TNI AL yang telah menyambut kami dengan hangat pada hari minggu kemarin.
Jaya terus TNI AL. Jalesveva Jayamahe!
wah seneng ya ngerasain di dalam kapal, entah knp aku suka ngeliat suasana di dlm kapal. Btw, komunitas Wikimu tuh apaan sih?
ReplyDeleteKomunitas Wikimu tuh situs pewarta warga Mbak. Mbak juga bisa kok posting disitu. Klik aja deh link "disini" yang ada di artikel di atas :D
ReplyDeleteweh mantav euy... bisa nyoba peluncur misil nya ga...? kl bisa mo wisata juga nih.. mo nge-bom ini nih.
ReplyDeleteKapan yah Indonesia punya kapal Induk...
ReplyDeletesepertinya menarik. tapi aku nda suka kalo rame2x. gimana laisya bisa mengajak aku kah?
ReplyDeletebtw stat tanjung priok walau butut tapi sekarang udah keren banget boooo.....
wahhhh sudah pindah hati ke wikimu yah :D
Jadi pengen ikutan wisata..... Asyik ya kayaknya...
ReplyDeletecik atuh........ari cape mah istirahat, lain ciling cingcat kitu.............
ReplyDeletekela2 keur ngeceng pelaut yeuh?
seru juga nih wisata kekapal perang,
ReplyDeleteteh liesa ituuuutt mo naek kapal perang juga biar serasa jadi angkatan laut cewek gitu hehehhe
ReplyDeletembak balik lagi.
ReplyDeleteiya tuh pe er mbak lies pernah ngasih
cuma kang buwel mintanya pake alesan
ya udah deh tak garap untuk kedua kalinya. hitung2 ini cara win untuk menghargai pemberian orang hhehhee
udah ah mo balik ke rumah jeruk
wauwww saya cuman bisa bilang..
ReplyDeletekeren banget..
Aku ngga takut ikutan wisata kapal perang
cuman yang jadi pertanyaan
siapa yang mau ngajak ya??
he..he
Mestinya lebih asik kalau ikut berlayar dua mingguu.... pasti seru...
ReplyDeleteliburan ke kapal perang? asal ga ikut perang aj ya mbak, wkwkwkwk....
ReplyDeletewadohhh, seru tuh teh, ayo daftar jadi TNI hehehe ...
ReplyDeletewaaa...asik bgt deh keknya lies...
ReplyDeleteaku blom pernah deh ke kapal perang gitu
Kapalnya bagus banget ya....
ReplyDeletekapan ya aku punya kapal kaya gitu????
kereeeennnya...hiks [ini nih komentar orang yang gak pernah naik kapal laut :p]
ReplyDeleteasyik dunk......... aku blm pernah ke TNI AL, aku hanya pernah ke museum AU di Semarang.asyik juga lo
ReplyDeleteWaoooow kapalnya kereennnn...
ReplyDeleteHarga tiket masukny brp mbak ada info kah
ReplyDelete