Adelaide … my new home!

This is my second day in Adelaide. Having jogging in the morning, I have nothing to do at noon. So, Bu Wur loaned her notebook for a while, I can check my email. But that was it, gak enak ngerepotin mulu. At 1.30 p.m I decided to go out to Parkholme Shopping Centre. However, it’s just a small place. I don’t know, can you really call it “shopping center”? It’s just a small square with mostly shops closed on Sunday, and only “Coles” – the supermarket, remains open. I was really bored. I wanted to explore this city. So, I walked to the bus stop. Okay, I waited for a moment until the bus M44 was coming. Hop on the bus and then gave the driver AUD 20. He said something, Oh my God, I didn’t understand what did he say. He has strong Australian accent … asli aku cuma bisa bengong and I said “this is my first time” … trus sopir-nya entah ngomong apa lagi, akhirnya aku cuma bilang, “yeah go to the city”. Paraaahhhh!!! Ternyata harga tiket bus-nya AUD 4.6 dan katanya sih berlaku buat 2 jam. Sayangnya belum punya student ID, jadi belum bisa dapet concession.

I had no idea where would the bus took me. Bener-bener ide gila, gak megang peta, dan gak tau yang dituju, ah tapi jalan terus, bukan @laisya namanya kalo gak nekad (wakakak, @sabitah pasti nyengir). So, I just sat and saw the surrounding. It was still in Adelaide suburb. Hmmm … flat … datar … jalan raya-nya bagus, tata ruangnya rapi, rumah-rumah juga berjajar rapi, rata-rata gak pake pager, jalan raya gak macet karena memang lagi hari libur. Yaa gitu-gitu aja, sepiiii … walaupun katanya Canberra jauh lebih sepi :D. Trus tiba-tiba ngelewatin tempat yang agak rame, ternyata Central Market, eeeh bahkan di kota sekecil Adelaide pun ada Chinatown-nya, bener-bener deh, Chinese rules!

Beberapa meter kemudian, melewati suatu taman, dan nampak agak rame. Gak mikir panjang, langsung aja turun dari bis. Ternyata itu adalah Victoria Square. Mungkin karena tempatnya emang kotak, di tengahnya ada pahatan (patung) dan air mancur, dan di setiap sisinya ada patung-patung, mulai dari patung Queen Victoria, dan entah siapa lagi. Cuaca cukup hangat, gak dingin-dingin amat! (Kebayang deh, kalo winter-nya aja se”panas” ini, gimana summer-nya coba? Pastinya bakalan panas banget!)

Aku jalan terus melewati Flinders St. dan menyusuri King William St., ahaa ternyata ramenya di sini toh. Oh ada town hall juga. Jalan terus dan tiba-tiba ada satu jalan panjang penuh orang lalu lalang, ooh itu namanya Rundle Mall. Jalan tersebut memang cuma buat pejalan kaki dan di tengah-tengahnya ada stand-stand buat jualan, sementara di kiri-kanannya ada toko-toko, mulai dari Plaza Adelaide, Adelaide Arcade, Myer, trus jalan terus ada Target (salah satu dept. store di Aussie, “Matahari”-lah kalo di Indonesia). Yeah pokoknya shopping belt deh. Tapi males kalo masuk ke mall, Cuma liat di luar aja. Ada sale sepatu, ya ampun tuh harga sepatu yang katanya SALE adalah AUD 60 ( sekitar Rp 480ribu, hah masih mahal untuk ukuran SALE!, haduuuhhhh … come on! Stop converting the currency!!!). Daripada masuk ke mall mendingan ke tourist information. Akhirnya masuk ke sana, minta map-nya Adelaide, sambil nanya North Terrace ke arah mana. Setelah diberi peta, jalan terus sampe ujung (karena pengen liat sejauh mana shopping belt-nya) dan berakhir di East Terrace, belok kiri sampe mentok ketemu deh North Terrace. Bangunan yang pertama terlihat adalah Royal Adelaide Hospital (RAH). Nah asalnya temporary accommodation aku ada di RAH Resedential Wings, tapi karena dapet tebengan di keluarga asal Indonesia, mending di rumah tersebut donk (jadi begitu sampe tetep bisa makan nasi :D). Setelah itu jalan terus, terlihat UniSA (University of South Australia) City East Campuss yang letaknya bersebelahan dengan University of Adelaide (UofA). Wuih parah juga nih, dua univ ini terletak di pusat kota, deket shopping center pula, gawat :D bisa-bisa bawaannya pengen belanja mulu atau window shopping ke mall :D. Hahaha … gak deh, mall di Jakarta lebih bagus daripada disini.

Masuk ke area universitas, bener-bener terbuka, gak pake pager-pager atau gerbang segala macam. Beberapa bangunannya merupakan bangunan tua (UofA, universitas ketiga tertua di Aussie setelah USyd dan UniMelb). Cuma explore bentar, liat library, union hall, students center, etc, keren banget :D. Lagi ada construction site, jadi beberapa jalan tertutup.

The University of Adelaide, Adelaide, South Australia

Keluar dari area universitas langsung bersebelahan dengan Art Gallery of South Australia, South Australian Museum, dan State Library. Wuih lokasinya enak banget dengan trotoar yang lebar dan tempat-tempat duduk berjajar.
Jalan terus, melewati patung Flinders, governor’s house, dan nemu tempat yang namanya AIDA, Adelaide Festival Center, pantesan di tiap flat nomor mobil tertera : SA – The Festival State. Entahlah, mungkin memang di SA ini sering diadakan festival.

Gak terasa udah hampir jam 5 sore, cari jalan balik. Sebenernya dari situ juga ada halte bis dan bisa langsung naik M44, tapi mending balik lagi, sambil menyusuri King William St. dan Victoria Square, terus mampir sebentar ke Chinatown, karena sebelumnya cuma liat sambil lewat di bis. Ah ah … sudah semakin sore, hop on the bus, and back to house at 5.30 p.m. Khawatir kalo kemaleman, karena kalo malem jadwal bis-nya semakin jarang, atau bahkan udah gak ada bis.
So, itu sekilas Adelaide yang terexplore hari ini. Kesan pertama, I like this city, walaupun kecil dan sepi, but hey fasilitas lengkap juga kok. Cocok lah buat belajar :D Tapi kalau niatnya turis, kurang cocok kayanya, mendingan ke Sydney, Melbourne, atau Brisbane kali yaa (aku juga belum pernah sih ke tiga kota tersebut, but I’ll visit them someday). Jadi inget moto-nya traveller (Trinity atau siapa ya? Lupa), it’s not about the destination, but it is about the journey. Then, I’ll enjoy my study, my journey, my experience, and my whole new life here (leave all the past behind).

Di kamar malem-malem belum ngantuk akhirnya buka laptop, ya ampun jam 19.30 tapi sepiiii banget, kaya udah tengah malam aja. Ups taunya dikasi pinjem TV sama Bu Wur, karena TV tersebut disimpan di kamar anaknya dan gak kepake. Wuih sedikit lega, setidaknya jadi bisa liat berita dan tentu aja ada berita world cup. Bisa liat gol-golnya Jerman waktu lawan Argentina dan Belanda waktu ngirim pulang Brazil. Terus ada acara namanya “Santo, Sam, and Ed’s Cup Fever” di SBS, lucu banget cara mereka bawain acaranya, gak garing kaya acara2 bola di TV2 swasta Indo hehehe …
Udah hampir 11 p.m, harus tidur, besok hari pertama ke kampus (officially)! Can’t hardly wait.

Note : Ternyata yg disebut Adelaide itu hanya wilayah CITY (City of Adelaide) yang merupakan satu square dibatasi West, North, East, dan South Terrace. Nah kalo udah diluar wilayah itu disebutnya suburb walopun baru bbrp meter keluar city, udah disebut suburb. Biasanya kalo ukurannya Bus Stop dimulai dengan Bus Stop 1, karena kalo untuk wilayah city Bus Stop-nya pake Huruf dan Angka, misal D1, X2, Z1, sedangkan kalo udah masuk wilayah suburb dimulai dengan Bus Stop 1. Suburb yang paling deket kalo ke arah utara tentu saja North Adelaide. Di sana ada beberapa objek wisata seperti Adelaide Zoo, Botanic Garden, Adelaide Oval, etc. Secara garis besar North dan South Adelaide dipisah oleh Torrens River. Apalagi yaaa??? Hmm … belum tau banyak sih, belum sempet ke museum-nya. So, segini dulu aja catatannya.
 Sunday, July 04, 2010.
17/ 7 /2010

3 comments:

  1. gosh, i can feel the beauty of the country without actually seeing it, just by reading it from you. what a nice trip you had..

    ReplyDelete
  2. salam gan ...
    menghadiahkan Pujian kepada orang di sekitar adalah awal investasi Kebahagiaan Anda...
    Tetaplah semangat memulai hal baru !

    ReplyDelete
  3. Halo Mbak, apakah masih bisa dihubungi. Soalnya saya ada kemungkinan mau ke Adelaide. Info2 mengenai Adelaide masih sedikit banget nih. Thanks

    ReplyDelete

Please, leave your comment here. Don't forget to put your name ... Anonymous is not recommended. Thanks :)