Travelers’ Tale (5) : Pontianak, 25-01-2009 (Tamat)

Siap-siap buat ke nikahannya temenku, Yeyen. Hmm…kamu masih inget gak Yen, taun lalu tanggal ini kamu buat “surprise party” buat aku hehehe … Pasti masih inget kan Yen? ;)) Heyyyy and today you have this big moment, congrat ya Say, “Barakallahulaka … “

Sebenernya inilah inti perjalanan kami yaitu menghadiri pernikahan seorang sahabat. Hari itu selesai dari acara nikahannya Yeyen, kami berjalan-jalan melihat sisi lain Kota Pontianak.

Kami mengunjungi Rumah Betang, sebuah rumah adat suku Dayak. Bangunannya berupa rumah panjang yang bisa dihuni oleh beberapa keluarga Suku Dayak. Rumah Betang itu sendiri hanya berupa bangunan rumah kosong dan tidak objek lain sehingga terlihat kurang menarik.


Dari Rumah Betang, kami menuju ke Tugu Khatulistiwa di Pontianak Utara. Sayang sekali kami tidak berkunjung pada tanggal 21-23 Maret atau 21-23 September. Hari-hari tersebut merupakan hari kulminasi matahari, yaitu matahari tepat berada di atas khatulistiwa sehingga bayangan benda di tempat ini menghilang. Tugu yang berada diluar merupakan tugu yang “baru”, sedangkan tugu aslinya ada di dalam bangunan museumnya.


Cuaca saat itu agak mendung, namun kami terus melanjutkan perjalanan. Kami mampir ke salah satu warung yang menjual es lidah buaya, waahhh ternyata enak juga lho. Tapi sayang, karena aku gak kuat minuman dingin pake es, jadinya cuma mencoba sedikit saja.









Setelah istirahat sejenak, kami melanjutkan ke Keraton Kadariyah. Istana tersebut konon dibangun oleh pendiri Kota Pontianak, Sultan Syarif Abdurrahman pada 1771 dan dihadapannya terletak Mesjid Jami yang dibangun pada tahun yang sama. Sayangnya tempat yang menuju Keraton Kadariyah berupa jalan kecil dan dikelilingi bangunan padat sehingga nampak kumuh karena kotor.


Selesai mengunjungi tempat-tempat itu, kami menuju pasar PSP di Jl. Pattimura. Shopping time. Karena sejak di Kuching belum berbelanja oleh-oleh, akhirnya kami berbelanja di Pontianak. Waaah banyak barang bagus, kain, assesoris, batu, dompet unik, dan tentu saja gak ketinggalan miniatur Tugu Khatulistiwa. Setelah merasa cukup, akhirnya kami kembali ke hotel.

Saat itu merupakan malam taun baru imlek. Di Jl. Gajah Mada, sepanjang jalan hotel tempat kami menginap, penuh sesak oleh orang-orang yang akan melihat pesta kembang api. Yups, malam taun baru imlek di Pontianak. Sangat rame … dengan pesta kembang api sepanjang malam dan hiruk-pikuk orang. Namun, karena lelah aku hanya melihat sebentar dan akhirnya menghabiskan malam itu dengan lelap sebelum besok siang kembali ke Jakarta.

Tiba di Jakarta, seorang teman menyapa melalui YM.
Temenku (T) : Iiih meni gak bilang-bilang mau ke Kuching.
Aku (A) : :D
T : Gapapa lah, yang penting neng Lies happy
A : :D
T : Tapi males aja mesti ngasih2 devisa ke Malaysia
A : hehehe…tp mesti diakui sih, kalo pemerintah sana lebih serius menggarap sektor pariwisatanya.
T : Yaa..tapi tetep aja males sama Negara yang ngaku2 punya batik, angklung, reog ..
......................

Dan beberapa hari kemarin rasanya gondok banget liat billboard iklan di Jl. Gatot Subroto, Jkt (dekat Wisma Mulia). iklan pariwisata Malaysia dengan latar bunga Raflesia yang besar. Padahal Bengkulu di negeri kitalah yang dijuluki Bumi Raflesia. Yaa..begitulah, pemerintah kita kurang memperhatikan sektor pariwisatanya, padahal potensi di Negara kita jauh lebih besar dan lebih bagus daripada yang dimiliki Malaysia.

Tulisan ini hanya ungkapan dari orang yang masih baru melangkahkan kakinya ke luar Bandung, kota yang akan selalu dicintainya dengan segala kenangan, keindahan, dan kesemrawutannya. I hope I’ll move back there someday.

----------TAMAT---------------


10 comments:

  1. pertamaxxxxx, :D, ternyata pontianak seru juga nih mba, lebih adem kayaknya ... walau diatas katulistiwa :)

    ReplyDelete
  2. Wah Kayakx Mba Lies doyan jalan-jalan nih. jadi ngiri deh he..he..he...

    ReplyDelete
  3. kapan kapan kalau jalan-jalan lagi, ikut ya mbakk... walaupun lihat rumah doang hiii

    ReplyDelete
  4. wah mbak Lies baru jalan2 ya... saya blm pernah ke Pontianak tp pernah tinggal di Banjarmasin selama 4 th lebih

    ReplyDelete
  5. wedew sik asik ada yg lagi berpelancong jalan-jalan, itu kota kelahiran lo hihihi numpang lahir;)

    ReplyDelete
  6. enaknyaaaa jalan-jalan tarus..!!
    banyak yang di dapat selain oleh2 tapi bisa lihat kebesaran Allah di Nusantara ini.

    ReplyDelete
  7. Sip lah mbak..
    Jalan-jalan ke Tugu kathulistiwa
    kapan-kapan ajak saya ya..
    kao gak gitu boleh deh oleh2nya
    he.,he

    ReplyDelete
  8. asyiknya yaa jalan-jalan, kok makanannya nggak dilihat yaa

    ReplyDelete
  9. Sayang ya sektor pariwisata kita kurang diperhatiin pemerintah :( Coba lebih dirawat pasti menyedot banyak wisatawan, jadinya kas negara bisa bertambah.

    Besok mo jalan jalan kemana lg mbak?

    ReplyDelete
  10. Lies...ditunggu lagi di Pantaiku...lagi banyak bulu babi ma teripang tuh (walaupun masih banyak yang imut), siapa tahu belum pernah lihat bulu babi yang aslinya to...hehehed

    ReplyDelete

Please, leave your comment here. Don't forget to put your name ... Anonymous is not recommended. Thanks :)