Travelers’ Tale* (1) : Eh Eh Kok ke Kuching?

Sebetulnya perjalanan ini dilakukan Januari kemarin, berarti sudah dua bulan berlalu. Namun, entah mengapa baru ingin menuliskannya sekarang. Lebih tepatnya rencana ini dimulai akhir Desember tahun lalu. Salah satu temanku mengabarkan bahwa dia akan menikah tanggal 25 Januari 2009 di Pontianak. Well, as one of her best friend, I promise her that I’ll come to her wedding. (Benar-benar menghadiri undangan terjauh nih. Bahkan saat one of my bro married di Sampit beberapa tahun yang lalu aja aku gak datang :D) Hmm…padahal pertengahan desember kami sudah merencanakan akan backpacking ke Lampung tanggal segitu karena long weekend (pas libur imlek). Namun, akhirnya backpacking ke Lampung (plus Bengkulu) jadi merupakan perjalanan menutup akhir tahun 2008 kemarin.

So, the journey began. Tiket pesawat dipesan untuk keberangkatan 24 jan pagi, penerbangan pertama. Trus searching di internet deh tempat-tempat wisata di Pontianak. Nah itu dia, pas searching di internet kok nemu tulisan tentang perjalanan dari Pontianak ke Kuching pake bis (8 jam perjalanan, lebih singkat dari Bengkulu-Lampung yang 17 jam). Wah jadi tergoda juga nih. Baca-baca deh. Wuiiih kayanya menarik juga. Akhirnya aku e-mail teman-teman yang lain dan ngasi tau tulisan itu. Dan asiknya tuh, temen-temen pada tertarik juga karena toh kami semua sudah punya passport, jadi gak terlalu ribet. Ya udah, telpon temenku buat ngubah tiket keberangkatan dari yang asalnya 24 jan pagi maju jadi 22 jan sore. Sayangnya Garuda gak ada penerbangan langsung ke Kuching, ya sudah tetep terbang ke Pontianak. Selain itu kami juga cari-cari info bis Pontianak-Kuching dan langsung telpon ke Pontianak untuk pesen tiket keberangkatan ke Kuching tanggal 22 jan malam hari.

Kamis, 22 Januari 2009
Hari itu kami berempat hanya menghabiskan setengah hari di kantor. Ceritanya ijin nih, ngomong ke Bos mau ke Kalimantan :D. Akhirnya diijinan juga buat cabut dari kantor. (Untunglah kami berempat tidak berada di satu bagian yang sama, kebayang kalo berada di bagian yang sama, mana mungkin Bos langsung ngijinin 4 anak buahnya cabut sekaligus hehehe…)

At 1 p.m. kami naik taksi ke Cengkareng via Tangerang, dan setelah melewati semuanya kami masuk ke Terminal 2F. Langsung boarding etc. Ketika menunggu pesawat tiba-tiba dua orang temenku (Mbak Ema dan Mike) dipanggil oleh petugas Garuda, eeeehhhhhhh taunya mereka dapet “durian runtuh”. Karena kesalahan teknis dll, tempat duduk mereka di-upgrade ke kelas Bisnis. Hohoho….haduuuuh what a lucky day for them. Sementara aku dan Mbak Risna tetep di kursi kami di kelas Ekonomi.

Pesawat take off jam 15.40 WIB, penuh banget. Di dalam pesawat serasa lagi perjalanan ke Hongkong ato China karena saking banyaknya orang-orang berbicara bahasa itu (yaa abisnya bertepatan dengan waktu mereka mudik untuk imlek sih, jadinya peak season tuh penerbangan ke Pontianak).

Lima puluh menit kemudian kami tiba di Bandara Supadio Pontianak. Sang calon pengantin alias Yeyen udah nunggu jemput kami. Kami naik taksi dan menuju rumah Yeyen di daerah Jln. Abdurahman Pontianak. Setelah solat maghrib, kami langsung kuliner makan mietiaw, minum es tahu, dan es jeruk nipis. Minuman aneh tapi enak. Sekitar pukul 8 malam kami pamit untuk melanjutkan perjalanan menggunakan Bis Damri ke Kuching yang akan berangkat pukul 9 malam.

Oh ya, fyi, dari Pontianak ke Kuching ada beberapa bis, dua bis punya Indonesia (Damri dan SJS) dan beberapa bis punya Malaysia (Eva Bus, Biaramas, dll). Menurut info yang kami baca, lebih nyaman pake bis Indonesia. Ongkos Bis Pontianak-Kuching Rp 165.000,- kalo pake Damri, kalo pake yang lain sih bervariasi sekitar itu juga. (Oh ya semua surat-surat perjalanan diurusin sama petugas Damri, kita terima beres).

Kondisi bis cukup nyaman kok. Saat itu penumpangnya gak penuh. Ternyata bis gak berangkat tepat pukul 9 malam, tapi agak molor setengah jam. Mulailah perjalanan kami menuju utara. Melewati dua sungai besar (Kapuas dan apa yaa satu lagi?? Lupa), melewati juga Tugu Khatulistiwa. Karena perjalanan malam akhirnya dilewatkan untuk tidur. Sekitar pukul 11 malam bis istirahat di sebuah rumah makan di Jl. Raya Anjungan (seperti tertera di papan namanya) entah daerah mana. Kemudian bis melaju lagi, dan aku bener-bener tertidur lelap. Tapi terasa sih, jalan-jalan yang dilewati lebih mulus dibandingkan jalur darat dari Bengkulu ke Lampung. Bis berhenti lagi jam 2.45 dinihari, kali ini entah dimana dan tidak tertarik untuk mencari tau karena cape dan ngantuk.

Finally, pukul 5 pagi bis tiba di perbatasan Entikong. Nah ini dia gerbang imigrasi darat untuk masuk ke Malaysia. Kami turun dari bis dan sekumpulan calo sudah berkerumun di sana. (Duuuh dimana di negeri ini yang bebas calo??). Kami antri di loket imigrasi untuk mengecap paspor dan pemeriksaan surat-surat perjalanan. Setelah itu masuk ke kantor imigrasi Malaysia, pemeriksaan paspor, surat-surat dan tas. Hmm....yaa gitu deeeeehhhhhh. Setelah beberapa lama kami meneruskan perjalan kami. Langit sudah mulai terang. Beberapa kilometer dari situ bis berhenti. Oooo ternyata ada pemeriksaan oleh polisi perbatasan. Tampangnya serem-serem. Entah mengapa, melihat polisi-polisi itu aku jadi ingat para TKI di Malaysia. Pemeriksaan lancar. Perjalanan dilanjutkan. Jalanannya bagus, dengan sisi kiri dan kanan jalan perbukitan dan hutan-hutan yang masih hijau. (Tadi malam selama perjalanan dari Pontianak ke Entikong gak liat-liat kiri kanan jalan karena gelap.)

Pukul 8 pagi kami tiba di terminal Batu Tiga Kuching. Kami turun dari bis dan tidak ada tuh serombongan calo yang menyerbu kami. Terminalnya rame oleh penumpang dan beberapa penjemput, tapi tidak Nampak satu pun calo. Begitu tiba, kami langsung menuju loket Damri untuk pesan tiket (harganya RM 45)kembali ke Pontianak keesokan harinya. Ayo-ayo saatnya berpetualang. …. bersambung

*Traveler’s Tale (terilhami oleh judul novel "Travelers’ Tale : Belok Kanan Barcelona " karangan Aditya Mulya, dan istrinya Ninit Yunita, serta dua pengarang lainnya)


5 comments:

  1. yeahhhh,seru nih , jadi kepingin ...

    mmm, tapi kalau perjalan segitu jauhnya aku kuat gak ya ?? bisa-bisa muntah beberapa kali di bus ...

    ReplyDelete
  2. wah kok ada Lampungnya Lies..?
    siapa yg di Lampung hehehe.

    ReplyDelete
  3. yuhuuuu!!! aku datang mo ikut main! hayahhh!! weuweu! seneng dueh! bisa travelling..

    ReplyDelete
  4. senangnya bisa jalan2 sampe kuching...
    ikooooot..........

    ReplyDelete
  5. ntar klo mu jjs lagi, ajak ajak ya mbak :P

    ReplyDelete

Please, leave your comment here. Don't forget to put your name ... Anonymous is not recommended. Thanks :)