Ruang Kelas Rusak Terbanyak

Kemarin sore (11 Feb 2009) sekitar pukul 17.15 kebetulan aku sedang menonton berita di Metro TV (Discover Indonesia). Salah satu beritanya adalah mengenai pendidikan dan diberitakan bahwa Jawa Barat memiliki sekolah dengan ruang kelas rusak terbanyak di Indonesia (67,5%). Di berita itu ditampilkan dua buah sekolah sebagai contoh yaitu sebuah SD Negeri di Kec. Pasir Angin, Kab. Cianjur yang selama 12 tahun ini tidak pernah mengalami renovasi dan sebuah madrasah di Sukabumi yang rubuh karena angin kencang.

Sebagai seseorang yang menghabiskan pendidikan formalnya di Jawa Barat rasanya sedih sekali melihat berita itu. Kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat sih sudah ada dana untuk renovasi sekolah tahun 2009 itu. Entahlah, semoga benar-benar dapat dilaksanakan. Soalnya miris aja melihat anak-anak SD itu belajar di kelas dengan dinding yang sudah jebol dan duduk berhimpitan. Sementara murid-murid madrasah di Sukabumi harus belajar di halaman Mesjid karena bangunan sekolahnya roboh tertiup angin.

Sangat miris melihat kondisi pendidikan Jawa Barat masih seperti itu. Tapi mungkin masih banyak kondisi serupa bisa ditemui di seluruh Indonesia. Di tengah kemajuan (katanya) pembangunan Indonesia, kenapa sektor pendidikan selalu terpinggirkan dan dinomorduakan??? Atau nomor tiga, empat, lima, dst?????

Namun ada juga kok sedikit info menggembirakan. Sekolah di Jawa Barat dari SD (sampai SMA mungkin) mulai awal tahun ini sudah gratis lho, gak perlu lagi bayar SPP bulanan. Namun, jika bangunan sekolahnya rusak, bagaimana murid-murid akan belajar dengan tenang ya???

Semoga Gubernur Jawa Barat dan seluruh jajarannya akan semakin memperhatikan sektor pendidikan. Begitu juga pemimpin Indonesia yang akan datang, akan semakin peduli dengan pendidikan.



16 comments:

  1. pendidikan adalah hal yang penting untuk kemajuan bangsa. semoga mereka sadar dan memberikan yang terbaik untuk pendidikan indo :)

    ReplyDelete
  2. Kita mmg selalu (cenderung) berpikir pendek ya mbak, lebih jor-joran di sisi pembangunan fisik (mal, gedung2 perkantoran, jalan raya, industri ini itu, yg mmg penting juga) dan malas untuk melirik segi yang sebetulnya merupakan investasi masa depan bangsa, yaitu pendidikan. Jadinya ya itulah, sekolah2 tidak dikelola dengan baik (kalau tidak bisa dikomersialkan), lupa bahwa bangsa yg maju adalah yg terdidik, lupa juga bhw anak2 ini adalah kader2 masa depan indonesia.

    ReplyDelete
  3. aku malas, aku gak peduli, aku cuma bisa mengeluh, aku adalah pesimis sejati, aku hanya mau mengandalkan pemerintah dan negara, aku tidak mau bayar pajak, aku bersembunyi dibalik pekerjaanku yang katanya mulia, aku hanya ingin berpartisipasi saja gak perlu prestasi, toh gak bakal dipecat, buat apa usul toh nanti juga ada sendiri
    ...mungkin ini kali yang jadi semangat para pekerja pendidik kita, dari mulai guru sampai pejabat departemen pendidikan.
    Bagaimana dengan anda sob?
    Apa yang telah kamu lakukan?, kalo aku si jujur aku gak melakukan apa2...

    Cheers, frizzy.

    ReplyDelete
  4. turut berduka cita atas robohnya surau..eh sekolah di sukabumi..waduh jangan2 tempat sekolahku dulu ?? duh jadi pengen sekolah lagi uyy kalo bener gratis mah!

    ReplyDelete
  5. @Zener dan Mbak G : yuup setuju :)

    @Fahmi: Duuuh jadi malu, aku juga hanya baru bisa kritik dan menulis saja, belum melakukan tindakan nyata apapun :(

    @Abi, emang lemburna di Sukabumi nya? :D

    ReplyDelete
  6. mudah-mudahan di semua daerah lebih memperhatikan fasilitas di sektor pendidikan yah, tp masa'iyah para pejabatnya gak peduli yah, gak tergerak padahal kan dah sering kali di tayangan berita televisi dan radio loh itu, yg bergerak malahan bantuan dari stasiun televisi yg menggalang dana dari masyarakat umum *miris mode on* malu dunk ah

    ReplyDelete
  7. yahhh.. commentna gagal koneksi empot"an.. huehehehe..
    sekolah.. yahh..
    Hhhmphh.. turut prihatin c.. Semoga pendidikan + Fasilitasna tambah oke dew... but, keliatannya anak jaman sekarang pinter" trus banyak kena pengaruh sinetron gayanya... gaul...coy.. kwowkwowwkwok....
    Sedih... juga senang...

    ReplyDelete
  8. sangat memprihatinkan emang kalo di jaman yang katanya serba maju gini masih banyak sarana pendidikan yang masih dalam kondisi miris. semoga aja pemerintah lebih memperhatikan keadaan ini

    ReplyDelete
  9. Ia mba, percuma gak bayar SPP tapi bangunan jelek, gak nyaman belajar, jadi pelajaran susah masuknya.

    Semoga Jabar makin baik, Indonesia makin baik ...

    ReplyDelete
  10. Sayang sekali ya,sektor pendidikan kurang mendapat perhatian. Padahal biaya untuk sekolah sekarang ini semakin tambah mahal.

    ReplyDelete
  11. lies mah da atuh posting na teh nu abot2 heuheu.. bitah bingung komen naon...

    alhamdulillah bitah mah sakola di SD negeri nu meski teu hebring tapi teu awon2 teuing gedungna.. nya muhun hawatos ka barudak nu sakola di SDanu bangunan na teu layak, malah aya nu dugi ka ngajaranteng gening da teu aya tempat calik.. beuh..

    mugi2 pamarentah tiasalangkung perhatosan kana masalah ieu
    pendidikan kedah janten agenda utama kanggo pamarentah anyar kapayun

    ReplyDelete
  12. duh, meskipun pemerintah sudah mengeluarkan 25 % dana ABBN untuk pendidikan masih tetap ajayah ada kejadian seperti ini...... semoga dana tersebut tidak disalahgunakan oleh pengelola sekolah tersebutt......

    ReplyDelete
  13. Nah, ini dia nih kalau gubernurnya sendiri pasukan bodr*x....
    ga tau mana yang harus di prioritaskan, sekolah yang rubuh ato bangun stadion baru di gedebage??

    ReplyDelete
  14. Entah pemerintahnya yang terlalu naive, atau tahu tapi takut rakyatnya pada pinter, terus nanti banyak yang mengkritisi pemerintahnya :).

    ReplyDelete
  15. Biar bagemanapun sebenarnya kenyamanan siswalah yg menjadi hal utama untuk proses Belajar. Kalo gak nyaman gemana siswa mau mudeng?

    Salam kenal.

    ReplyDelete
  16. sekali2 tuh mbok yang rubuh dinas pendidikannya, kenapa sekolahannya terus... kapan negeriku indonesia ini bisa seutuhnya sadar nikmatnya pendidikan... dan entah mengapa selama 8 jam perjalanan kereta dari jogja ke bandung, yang ketemui pengemis berseragam SD hanya di daerah cipendeuy jawa barat.. [miris!]

    ReplyDelete

Please, leave your comment here. Don't forget to put your name ... Anonymous is not recommended. Thanks :)