SYMPHONIA VIENNA : New Years Concert

Sabtu, 17 Januari 2009

Tahun Baru memang sudah 17 hari berlalu, namun konser yang digelar kali ini tetap bertajuk “New Years Concert with SYMPHONIA VIENNA”. Kami berempat menonton konser yang diadakan di Nusa Indah Theater Balai Kartini. FYI, malam sebelumnya orchestra Symphonia Vienna ini menggelar konser di Bali Room Hotel Indonesia Kempinski dengan harga tiket 1,5 juta rupiah. Makanya beruntung banget bisa nonton konsernya yang di Balai Kartini, dengan harga tiket jauh lebih murah (tentunya :D).

Konser dimulai at 8 p.m. dengan conductor Hans-Peter Manser dan dibuka dengan program “Orpheus in Der Unterwelt” Jacques Offenbach (buat yang suka music klasik pasti setidaknya pernah denger deh). Kemudian (menurut program) berturut-turut karyanya R. Huber, J. Strauss (tentu saja), F. Mendelssohn-Bartholdy, A. Dvorak, dan C. Saint Saens.

Pada program “Frühlingsstimmen …” – nya Strauss dibawakan dengan Yoddel Version oleh soprano Christina Zubrügg. Hmmm…entahlah menurutku dan Mbak Ema sih lebih bagus kalo nggak ada Yoddel-nya :P. Kemudian pada program selanjutnya ada penampilan khusus dari Rama Widi (young talented and known as the first male harpist in Indonesia). Eh satu hal, Rama Widi pake bajunya aneh, jas penguin warna merah putih gitu, tapi kok jadi seperti pesulap yaa…(maaf Mas :D, tapi bukan cuma aku kok yang berpendapat gitu, nih yang disini juga).

Setelah 6 program selesai, konser jeda dulu sekitar 25 menit. Kemudian pada bagian kedua konser, para pemain orchestra yang laki-laki memakai ikat kepala khas Bali sedangkan yang perempuan memakai ikat pinggang khas Bali, malah Rama Widi memakai baju adat Bali.

Konser bagian kedua dimulai dengan “Nyanyian Negeriku” Arr. Singgih Sanjaya. Waaaaahhhhhh … kereeennn banget. Lagu-lagu nusantara mulai “Bungong Jeumpa”, “Gundul-Gundul Pacul”, lagu Bali dengan diiringi tarian Bali (dan suara cak cak cak dari para pemain Orchestra), kemudian ditutup “Yamko Rame Yamko”. Wuuuiiiih…Cuma satu program tapi berlangsung sekitar 15 menit. Kereeeeeeennnn… Penonton bersemangat, begitu juga para pemainnya. Tak jarang para pemain orchestra itu sampai menggoyangkan badannya sambil menggesek biola dan cello-nya.

Program diteruskan dengan karya-karya J. Strauss, J. Brahms, P.I. Tchaikovsky, dan ditutup dengan beautiful “An Der Schonen Blauen Donau” J. Strauss, alias the famous “Blue Danube”. Saking kerennnya, pada akhir konser penonton tepuk tangan panjang banget sehingga diberi 3 encore, salah satunya Radetzky March, disini penonton “ikut main orchestra dengan bertepuk tangan”.

Konser berakhir tepat pukul 11 malam dan ditutup dengan "sambutan” dari Mr. Ambassador Austria untuk Indonesia, yang katanya seperti berada di Vienna ketika mendengarkan Orchestra itu. Hehe…yang bener aja Mister, disini kan panas banget, sampe-sampe beberapa pemain orchestra melepas jaketnya tuh saat jeda :P.

Mr. Ambassador Austria sedang memberikan "sambutan"

Waaahhhh…bener-bener pengalaman nonton konser yang tak terlupakan. Kalo menurut ulasan di blog lain, konser itu merupakan “Oleh-oleh dari Vienna untuk Jakarta". Ulasan lainnya tentang konser itu ada juga tuh disini.


10 comments:

  1. Waaahhh...
    Lies n d gank kayaknya ber-senang2 teruz nich. Udah kayak acara2 wisata yang di tipi2 ituh.

    Aq mupeng niii, jadi keingetan waqtu jaman nge-kos duluw, berwisata teruuuuuzz.

    Yaahh..Kutunggu petualangan kalian berikutnya

    ReplyDelete
  2. heuheu...iya donk Endah, mumpung ada kesempatan, kapan lagi coba?? :P

    ReplyDelete
  3. Euleuh si lies jalan2 wae...teu ngajak2 lah!

    ReplyDelete
  4. Bae weh atuh irta :P
    Hayu atuh bisi rek ikutan mah :D

    ReplyDelete
  5. Lumayan ya perbedaanharga tiketnya. Beruntung Lies bisa ikut nonton konser ini.

    ReplyDelete
  6. iya Pak Erik, jauuuhhhh banget harga tiketnya :D Emang seneng banget kok dapet tiket murah untuk pertunjukan yang sangat bagus :)

    ReplyDelete
  7. pemain hornnya buang ludah terus tuh. haha.

    ReplyDelete
  8. hehehe...iya Fiona, sampe-sampe kami berempat ngekek-ngekek liat dia ngebolak-balik horn-nya :))

    ReplyDelete
  9. hahaha,,, coba kalo bareng2 pemain horn ngebolak-baliknya... pasti lebih keliatan menarik... mungkin gara2 panas, produksi ludahnya jadi agak banyak :) thanx ya atas linknya ke blog ku...

    ReplyDelete
  10. hehehe...kebayang tuh di lantainya dia, ludah semua hahaha....

    ReplyDelete

Please, leave your comment here. Don't forget to put your name ... Anonymous is not recommended. Thanks :)