Hari Rabu itu Hari…..

Hari rabu itu yaaa…hari rabu. Apakah ia hari libur?? Hmmm….dua minggu kemarin bukan. Apakah ia weekend?? (Itu pertanyaan macam apa sih??? Pertanyaan aneh!!!) Yaa jelas bukan donks.

Ah aku ingin bercerita tentang dua hari rabu.

Pertama, rabu dua minggu yang lalu, Rabu, 5 Maret 2008.

Aku pulang dari kantor sekitar 4.30 p.m., tiba-tiba disms teman kost jeng Hanifah yang ngajak nonton Ayat-Ayat Cinta (AAC).. Apa??? Ngedadak banget…mana cuaca mendung dan turun hujan…tapi yaa daripada di kost sendirian akhirnya kami pergi juga sekitar 5.30 p.m bertiga bareng Catur. Sampe PlaNgi, sholat maghrib dulu. Trus Ipeh ngasih kabar yang cukup membuat diriku shock dan hrrrggghh… What??? Speachless deh. Yaa tapi sudahlah, sudah terlanjur, mau gimana lagi coba?? (Kabarnya apaan sih?? Gak usah ditulis deh).

Dengan (aku dalam) keadaan shock dan bingung, kami berjalan menuju foodcourt, ketemu temennya Ipeh. Trus kami cari makan … trus aku masih bingung … trus aku masih shock … trus aku hampir menangis … trus aku, ah sudahlah … pusing amat dipikiran … trus akhirnya kami makan. Trus datang K’Iye (temenku dan Ipeh saat masih di PAS dulu). Trus ngobrol sebentar. Trus…trus….trus…trus….yaaa terus aja deeehhh………

Karena sudah menunjukkan pukul 8.15 p.m, aku hendak beranjak menuju studio tempat tuh film AAC diputar … tapi trus aku mendengar salah seorang temanku mengatakan hal yang cukup membuat aku terkejut lagi, tp dianya langsung berhenti … hmmm … jadi penasaran … ada apa ya???

Akhirnya nonton juga tuh AAC, sudah terlewat beberapa menit…tp It’s ok. Setelah beberapa lama film diputar, datanglah mike dan ema yang nyusul, karena mereka ke Gambir dulu (buat beli tiket pulang Ema keesokan harinya). Jadi, lengkaplah kami, full team (aku, ema, catur, ipeh, mike).

Sepanjang pemutaran film, aku sering bisik-bisik berdiskusi ma catur (yang kebetulan duduk di sebelahku), lho kok gini tur, lho kok beda jauh ya ma novelnya…lho kok?? Lho kok?? Yaa hanya sekedar komentar sih. Karena kami sadar, film dan buku merupakan dua media yang berbeda. Tapiii…kok fokus masalah yang diangkat jadi berubah ya?? Di novel lebih ditekankan pada A…sementara di film lebih ditekankan pada B. Kan jauh banget tuh. Aaah sudahlah, toh kita hanya berniat menonton film, tidak ada niat untuk berdiskusi.

Selesai juga tuh film, perasaan sih lebih dari 2 jam, tp gak tau juga yaa…abis perasaan lama banget. Finally, kami keluar dari PlaNgi setelah muter-muter cari jalan kelura … karena pertokoannya dah tutup. Trus lagi-lagi kami berdikusi … ayo makan dimana … berhubung mike kelaperan …

TAPI TERNYATA … SEBELUM KAMI BERANJAK PERGI … lagi-lagi satu orang teman saya menyampaikan kabar mengejutkan yang membuat sebagian dari kami terkejut (ya iyalah namanya juga kabar mengejutkan … bukan kabar mengejutkan kalo kitanya gak terkejut kan???) … hah, kabar itu, Alhamdulillah … (kabarnya apa sih?? Ah gak usah bilang-bilang).

Akhirnya kami memutuskan langsung pulang, makan di seskoal, sampe kost at 11.30 p.m., hiks hiks lama banget tuh nunggu pintu dibuka … padahal dah ngantuk banget dan perasaan shock itu belum hilang juga.


Kedua, Rabu 12 Maret 2008

Hari itu sebenarnya kami berlima (full team) berencana ke burger blenger. Tapi sore itu tiba-tiba hujan deras mengguyur Ibu Kota Jakarta ini. Jadilah kami baru keluar kantor at 5 p.m. Huh ternyata di jalan macet banget, akhirnya kami memutuskan membeli sate saja dan dimakan di kost. Dan memutuskan pergi setelah maghrib. Alhamdulillah jalanan ternyata sudah bisa dilalui walopun masih sedikit macet. Tapi supir taksi itu membawa kami berkeliling gak karuan, padahal kami hanya berencana pergi ke PlaNgi mengantar Ipeh yang besoknya mo ke lapangan (ternyata diundur) untuk membeli beberapa peralatan. Hah, ke PlaNgi lagi??? Nampak seperti rumah kedua…baru aja minggu kemaren dari sana.

Alhamdulilla mike membawa handycam, jadi sepanjang perjalanan di taksi itu diselingi dengan rekaman-rekaman kami yang gak penting buat orang lain, tapi akan menjadi hal yang penting bagi kami berlima.

Finally sampe juga kami di PlaNgi. Kami berlima pun berpencar dengan tujuan masing-masing (lho bukannya tadi mo nganter ipeh?? Hehehe… hanya alasan, padahal kami semua pengen jalan-jalan!!!). Yaa seperti biasa, aku menuju bagian sepatu dengan harapan menemukan yang pas di kaki dan di kantong, tapi Alhamdulillah gak nemu … jadinya selamat tuh isi dompet :D.

Trus aku bareng mike ke gramed tadinya mo nyusul catur, tp kok caturnya gak ada ya. Ya sudahlah, ntar aja dicari. Kami membaca-baca buku. Kemudian aku menuju bagian majalah dan melihat Chic edisi maret. Dan treng…treng… ada foto seseorang yang kami kenal di majalah tsb. Langsunglah mike berinisiatif mengeluarkan handycam dan memotret bagian majalah itu. Huahaha … trus datanglah ema, ipeh, dan catur yang berlari-lari ingin melihat majalah itu …. Kekeke… sampe segitunya.

Sudahlah...hari sudah semakin malam. Kami memutuskan untuk pulang setelah sebelumnya menemani Catur terlebih dahulu membayar sepatu (hehehe…masa mo nyolong???). Eh jadinya malah catur yang beli sepatu.

Ketika keluar dari PlaNgi…lho…lho…lho… kok masih macet ya?? Heraaaaaannnnnnnn…. Kami berkesimpulan, hal itu terjadi karena tadi sore hujan cukup deras mengguyur ibu kota, jalanan banjir, jadinya macet, jadinya orang-orang pulang malam, jadinya sudah lebih dari jam 10 malam pun jalanan tetep macet.

Itu ada taksi…kami pun naik taksi burung biru yang terkenal itu. Daerah sudirman, sepanjang BEJ sampe bunderan senayan gak macet … eh tiba-tiba supirnya bilang kalo kami penumpang yang rese??? Gara-gara salah seorang teman kami bertanya, “kenapa foto ID-nya ditutupin kertas”??? Hah??? Siapa yang rese sebenernya???

Jalanan mulai tersendat di depan Al-Azhar … jalanan mulai mandeg di jalan leuser … mayestik … pakubuwono … fly over kebayoran lama … terlihat di arteri pondok indah pun macet … jalanan masih macet di daerah cipulir menuju seskola … hampir tengah malam, dan jalanan masih dilanda macet??? Wow, what a “great” capital city right?

Alhamdulillah sampe juga ke kost-an.

Jakarta … Jakarta …. Akankah menjadi lebih baik?? Jadi semakin ingin balik lagi ke Bandung, my hometown, my lovely home.


Itulah dua hari rabu yang aku dan teman-temanku lalui. Hari rabu yang aneh, indah, shocking moments, hujan deras, banjir, dan macet.

Hari rabu yang dilalui seolah-olah esoknya kami libur … hari yang hhhmmm …

Jumat, 14 maret 2008 almost 4 p.m. Di kantor



No comments:

Post a Comment

Please, leave your comment here. Don't forget to put your name ... Anonymous is not recommended. Thanks :)